Selamat datang di Kawasan Penyair Nusantara Kalimantan Selatan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Minggu, 06 Januari 2008

Amir Husaini Zamzam ( Amuntai – HSU )


Amir Husaini Zamzam ( Amuntai – HSU )


Lahir di Amuntai, 10 November 1938. Karyanya berupa puisi dan esai sastra dipublikasikan di berbagai media cetak, antara lain di majalah Merdeka dan Pembin a( Jakarta ), SK Manikam, Upaya, Media Masyarakat, Banjarmasin Post, Dinamika Berita dan Buletin Sastra Dermaga ( Palangkaraya ). Beberapa puisinya antara lain terhimpun dalam Antologi Sajak 10 Penyair Hulu Sungai Utara (DKD-HSU,1973). Tahun 2004 menerima Hadiah Seni Bidang Sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan.

2 x 2 = 5 ?

Di dalam ilmu matematika
ilmu hitung dan ilmu kali
baik dihitung dengan jari
atau dihituing berkali-kali
2 x 2 = 4

Dalam perhitungan politik
penuh misteri terselubung 2 x 2 = ... ?
belum tentu empat
bebagai rumus tak punya arti
sering berubah-ubah
penuh teka-teki
sering tak masuk akal
akal sehat linglung
benarkah ?
tak usah dijawab
silakan berapa yang kau mau
Rakyat mafhum
semua serba semu dan kelabu

Dizaman serba mau dan edan
dengan rekayasa dan selingkuh politik
asal semua orang bikin janji
buat pernyataan kesepakatan
umumkan seluruh jagat benua
2 x 2 = 5

Inikah kemauan sejarah ?
mau bilang apa ?
harap maklum !

1971 ( Dari : Mahligai Junjung Buih, 2007 )

Fahruraji Asmuni ( Amuntai – HSU )


Fahruraji Asmuni ( Amuntai – HSU )


Lahir di Alabio – HSU, 13 Agustus 1960.Pengajar SMA Negeri 1 Amuntai ini, karya puisi, cerpen ,esai sastra dan artikel kebahasaan pernah dimuat diberbagai media cetak
antara lain, Banjarmasin Post, Dinamika Berita, Radar Banjarmasin, tabloid Serambi Ummah, Suara Aisyiyah ( Yogya ),Sahabat Pena ( Bandung), Berita Buana, Simponi, dan Kiblat (Jakarta). Puisi-puisinya sering disiarkan diacara Untaian Mutiara Sekitar Ilmu dan Seni RRI Nusantara III Banjarmasin. Kumpulan Puisi Tunggalnya : Darah Impian (1982), Elite Penyair Kalimantan Selatan 1979-1985 (1988), Antara Bayang-Bayang Harapan dan Kenyataan (1989). Kumpulan puisi bersama antara lain, Bintang-Bintang Kusuma (1994), Seribu Sungai Paris Barantai (2006), dan Ronce Bunga Mekar ( 2007 ).


Jemputan Kepagian

Jemputan itu datang kepagian
Padahal matahari baru dengkuran
Padahal embun dan daun masih bermesraan
Padahal pekerjaan banyak tak terselesaikan
Siapa nyana langkah hanya sependakian

Jemputan itu datang kepagian
Ada duka menghimpit persendian
Bakal apa yang dibawa
Kalau belum tersedia
Kecuali setumpuk jelaga jiwa

Akankah didera siksa berkepanjangan

( Dari : Mahligai Junjung Buih, 2007 )

Rizhanuddin Rangga ( Marabahan – Barito Kuala )


Rizhanuddin Rangga ( Marabahan – Barito Kuala )

Lahir di Barito Utara, 10 November 1957. Penyair ini juga penulis naskah drama, naskah sari tilawah, deklamator dan membaca puisi dan pernah juara tingkat Nasional. Ia juga penari dan penata tari, pernah tampil di festival Tari Japin se-Dunia di Johor Bahru, Malaysia. Kumpulan puisi bersama : Ampalas (1974), Penjuru Angin (1978), Riak Riak Barito (1979), Gardu (1979), Nyanyian Rindu Bagi Tanah Kelahiranku (1982), Kuala (1984), Menatap Cermin ( 1988), Tembang Sungai Lirik (1993), BaHALAP (1995), DAN Pelabuhan (1996). Naskah dramanya : Yang Terlupakan (1978), Garis-Garis Pelangi (1980),Garis Putih (1980), Raden Penganten (1981), Ada Fajar Di Bola Matanya ( 1982), Pelangi Di Rembang Petang ( 1984) dan Mencari Fajar (1987 ).

Cermin Rindu

Pada pertemuan arus
adalah engkau tepiannya
Marabahanku
kota kecil
yang tak kecil punya arti

Marabahanku, kota kecfilku
mengingatmu kian menebalkanj rinduku :
beningkah masih,
coklat susu air sungaimu ?
tempat berenangku dulu
bersampan,
atau mencari ikan

masihkah jinggah dan rapun rambai
berjajar
memagari tepi-tepi sungai
hijaukah masih hutan dan padang rumputmu
tempat kunikmati merdu kicau burung
indahnya bunga kekayuan
kupu-kupu dan belalang
Marabahanku, kota kecilku
kudengar engkau tambah cantik tertata apik
pedayung perahu naga
berjaya diberbagai kota nusantara

Marabahanku, kota kecilku
rinduku padamu
adalah persilangan segala rasa
yang membangun sarang berjuta angan
yang memperanak berjuta harapan

( Dari : Sajak-Sajak Bumi Selidah, 2005)

Isuur Loeweng S ( Banjarbaru )


Isuur Loeweng S
( Banjarbaru )

Lahir di Yogyakarta, 8 Juni 1980. Berangkat berkesenian sejak 1990 di teater tradisi B2S. Dimasa SLTP pernah ketua Forum Komunikasi Teater SLTP se Kabupaten Bantul. Mahasiswa ISI Yogyakarta jurusan penciptaan Seni Tari. Menulis sajak sejak awal tahun 2005. Kumpulan puisi tunggalnya “ Kumpulan Sajak Buat yang Tercinta “ dan banyak kumpulan puisi bersama antara lain “ Dimensi “,“ Taman Banjarbaru “ Bersama rekan - rekannya mendirikan sebuah buletin “ waTas “ pertengahan tahun 2007, yang memuat warta sastra. Sejak berdomisili di Banjarbaru selalu bergiat pementasan Teater dan menyelenggarakan Lomba Baca Puisi baik tingkat Kota mau pun Provinsi.

Aku Berdiri Di Antara Butiran Cinta

aku berdiri di antara butiran cinta
yang meluap sampai dinding peraduan
aku tak lagi punya tawa
seperti gadis pemintal benang emas kerajaan firaun
aku hanya mampu menengok ke belakang, lalu
melalap genangan waktu yang tak pernah berakhir
dari hadirnya

aku berdiri di antara butiran cinta
yang meluap sampai dinding peraduan
hingga kapal besarku tak mampu,
membawaku ke tepi sunyi di bawah atap tuhan

aku berdiri di antara butiran cinta
yang meluap sampai dinding peraduan
lalu,
aku hanya mampu mengaum seperti singa lapar
tanpa batas waktu pada pusaran angan
hingga malampun tak sudi singgah seperti kemarin
saat bintang berkedip di cakrawala

aku berdiri di antara butiran cinta
yang meluap sampai dinding peraduan
hingga pohon rindang mulai runtuh
tanpa teduh siang hari bersama lumpur
dan,
kerikil tajam percintaan

aku berdiri di antara butiran cinta
yang meluap sampai dinding peraduan
lalu,
tak sanggup rasakan panah-panah meluncur tanpa peduli
mengais, mengoyak kain putih di jasadku
yang mulai berubah warna

kaki langit 190305/130605 ( dari : Dimensi,KSSB,2005 )