Selamat datang di Kawasan Penyair Nusantara Kalimantan Selatan. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Minggu, 23 Desember 2007

Burhanuddin Soebly ( Kandangan )


Burhanuddin Soebly

( Kandangan )

Lahir di Kandangan, 12 Januari 1957. Menulis sejak 1979. Publikasi karyanya antara lain di media cetak : Banjarmasin Pot,Media Masyarakat, Berita Nasional (yogya),Pelita (Jakarta),Berita Buana (Jakarta),dan lain –lain.Antologi Puisinya : Palangsaran (1982),Patilarahan (1987) daqn Ritus Puisi (2000). Antologi bersama Puisi Indonesia 87 ( DKJ,TIM Jakarta 1987), dan Pertival PuisiXIII (PPIA-FASS, Surabaya, 1992 ). Tiga novelnya, Reportasi Rawa Dupa,Seloka Kunang-Kunang, dan Konser Kecemasan, merupakan Pemenang II Sayembara Penulisan Cerita Bersambung Majalah Femina Tahun 1997,1998, dan 2001. Novelnya yang lain antara lain :Biru Langit, Biru Hati ( B.Post,1979), Serenada Tnaha Bencana (B.Post,1991 dan lain – lain.Dia aktif di dunia teater. Bersama kelompok teaternya La Bastari, telah bergelar dan mengikuti Festival Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional,Festival Teater Anak ,di beberapa kota Indonesia. Pernah mengikuti Pesta Gendang Nusantara 6 di Malaka, Malaysia (2003). Banyak naskah teater yang ditulisnya antara lain : Parantunan (1983), Kembang Darah (1983, Roh Bukit Kehilangan Bukit (2000) dan Repoertoar Roh Bukit (2002 ).

Ziarahmalammelaka

“persiaran malam ini

jejakperistiwalama …”

Mei Lan memandu perjalanan

tapi Melaka Cuma kaca

dan dinding batu. Barangkali anak waktu

telah bergegas melepas susu ibu

dan myembunyikan jejak bapa

di mana Tuah ?

“jangan cakap pasal tu ..,” bisik

Mei Lan. Lampu-lampu muram

menjerat irama dansa.” Selagi berulit ni

di copeng telinga cakap sahaja gelora laut

setakat kapal belum karam dalam malam …”

cuma kaca

dan dinding batu. Bau rambut

membuat ruang susut. Dan sebentuki pualam

terpeta pada tilam

di mana Tuah ?

“Tun Tuah tu lagi bersama Putri Cina

mengayuh asmara di atas pusta … “

Mei Lan memandu perjalanan

peluh rinai

di rambut terurai. Selebihnya busa bir

meleleh perlahan di bibir cangkir

Melaka membunuh banua

Menguburbapa

Garden City

Malaka,2003. ( dari : La Ventre de Kandangan ).

Tidak ada komentar: