Puisinya antara lain :
Cerita Malam
berguru aku pada waktu
mencari sampah – sampah malam
dikebisuan senja
mengusik sangat lelagnya hantu bersayap
padanyalah angin
meminta izin
agar ludahnya dilean senja
demi kepatuhan kebias sunyi
katanya malam, para pengemis
dan anak – anak emperan
adalah kuncup – kuncup mekar
dipekatnya jantung kota
beserta mereka
butir – butir beruntun penyubur
bumi melengkapi manis atau pahit
perjalanan
lonceng waktu tak berpihak pada kehendak
jam dipusat kota hanya membuntuti
langkah kaki yang kotor
mengalir padanya keringat lapar dan haur
011206
Pagi Bernama Rindu
Awan mengambang di pelataran bumi
menatap jantung hati di kelahiran tanah
dengan segala kuasa
matahari siap menelurkan kecantikan
kepada gadis di bawah peradaban kota
sang lelaki telah ditunggu,
karena secawan perjumpaan di perhelatan senja tahun lalu
bukan hanya keramahan tersaji
di jalinan nafas redup
tiap jalannya darah disela urat – urat tulang daun
mengalirlah, atas nama cinta
kepada jejak – jejak manusia yang ditumbuhi moral dan cinta
pucuk – pucuk cahaya bertabur kemudian
kuanyam menjadi lautan pagi yang merindu
GD, okt 07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar