East Star from Asia, Penulis Kalimantan Selatan paruh akhir dekade 80-an, merantau dari Sumatera sampai Irian Jaya dan pulang tahun 2002, kini berdomisili di Banjarbaru, Kalsel. Dulu (semasih kuliah), tulisannya berupa esai, cerita pendek, puisi dan opini dimuat di beberapa media cetak seperti majalah Estafet, harian Merdeka (nasional) dan lain-lain, juga
Banjarmasin Post dan Dinamika Berita (lokal), serta kini Radar Banjarmasin. Beberapa cerita pendek dan puisinya memenangkan beberapa perlombaan. Misal, cerpen Hhh Bandit terpilih sebagai salah satu pemenang lomba penulisan cerpen nasional di Banjarmasin (1992), untuk puisi Alif-alif dinobatkan sebagai puisi terbaik Temu Sastra Kalsel (1988) di Martapura, dan ia terpilih menduduki lima besar penyair Untaian Mutiara asuhan (alm) Hijaz Yamani selama tahun 1990 lewat puisi berjudul Ibu di RRI Nusantara III, Banjarmasin.
Publikasi ini dipersembahkan buat East Sun from Asia (02/12/2002), nama samaran lelaki jantung hatinya, dan tampan. E-mail: penyair.indonesia@gmail.com, www.penyair-indonesia.blogspot.com.
Salah satu puisinya :
Sajak warga negara
di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ini
apakah aku berada di negara Indonesia?
apakah aku warga negara Indonesia?
Indonesia tanpa Ketuhanan yang Maha Esa,
bukan Indonesia*
Indonesia tanpa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,
bukan Indonesia*
Indonesia tanpa Persatuan Indonesia,
bukan Indonesia*
Indonesia tanpa Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, bukan Indonesia*
Indonesia tanpa Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,
bukan Indonesia*
di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ini
aku bukan berada di negara Indonesia
aku bukan warga negara Indonesia
Indonesia tanpa Pancasila yang kurasakan,
bukan, bukan Indonesia **
Banjarbaru 1989
Huruf Italic (miring) (*) diminta diucapkan/disahuti oleh penonton/pendengar, dan (**) diucapkan pembaca puisi dengan penonton/pendengar bersama-sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar